Kamis, 17 April 2014

Makna Dibalik Tradisi Dalam Pesta Pernikahan


Dalam setiap pesta pernikahan di Indonesia, selalu disisipkan berbagai upacara adat atau tradisi yang sangat kental. Tradisi-tradisi tersebut selalu berbeda di setiap baik tema, dekorasi maupun maknanya.

Salah satu upacara tradisional yang paling populer adalah memperbutkan daging ayam serta menginjak telur. Pada dasarnya tradisi-tradisi tersebut sangatlah simple dan mudah, namun apakah Anda tahu apa arti dan makna dibalik tradisi tersebut.


Berbicara tentang maknanya, berikut beberapa tradisi yang sering dilakukan di pesta pernikahan serta makna dan arti dibaliknya.

1. Melepaskan Merpati

Dalam pesta pernikahan dengan adat Sunda, ada sebuah tradisi unik yang selalu dilakukan di akhir acara pernikahan yaitu Ngaleupaskeun Japati atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Melepaskan Merpati.

Tradisi yang sudah banyak diadaptasi di berbagai daerah dan negara ini memiliki makna yang cukup mendalam khususnya bagi kedua orang tua. Tradisi ini melambangkan sebuah akhir dari peranan orang tua yang sudah ikhlas melepaskan Anaknya untuk menjalani sebuah kehidupan yang baru.

2. Uang Logam

Pada pesta pernikahan di berbagai daerah, uang logam selalu disediakan sebagai salah satu hal yang akan memeriahkan acara pernikahan.

Dalam Adat Jawa, Solo terdapat sebuah tradisi kucur-kucur yaitu mempelai pria mengucurkan beberapa uang receh kepada mempelai wanita beserta kelengkapan lainnya. Makna dibalik tradisi ini yaitu, mempelai pria bertanggung jawab harus menafkahi istrinya dengan sepenuh hati.

3. Telur dan Kendi

Tanah jawa khususnya Jawa Barat memang menyimpan berbagai tradisi unik dan penuh makna di dalam sebuah pesta pernikahan. Salah satu tradisi pernikahan yang masih dilestarikan hingga kini adalah Nincak Endog atau menginjak telur.

Prosesi dari tradisi ini cukup sederhana laykanya menginjak telur pada umumnya. Makna dari tradisi ini adalah lambang dari sebuah awal kehidupan serta simbol kesuburan. Sementara kendi sendiri melambangkan sebuah penyucian diri dari segala macam hal yang negatif.

4. Sapu Lidi

Sapu lidi menjadi salah satu hal yang sangat erat kaitannya dengan tradisi pernikahan karena memiliki makna dan arti yang dalam khususnya bagi para kaum Adam.

Masih dari tatar sunda, ada sebuah tradisi yang disebut dengan Ngaduruk Harupat atau membakar Lidi yang memiliki makna sebagai sebuah pemadam dari sikap amarah terhadap segala hal khususnya seorang wanita.

Dalam tradisi ini, setelah lidi dibakar kemudian disiram dengan air dingin yang melambangkan bahwa akan munculnya sisi kelembutan pada seorang pria terhadap pasangannya.

5. Membuka Pintu

Ada sebuah tradisi dalam pernikahan dengan adat sunda yaitu mengetuk dan membuka sebuah pintu. Dalam tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh mempelai pria dan dibukakan pintu oleh mempelai wanita.

Makna dari tradisi ini berfokus pada sebuah kerukunan antar kehidupan bertetangga karena sebelum berinteraksi dengan ettangga kita harus membukakan pintu dengan harapan bahwa dalam lingkungan yang baru kita dapat diterima dengan snagat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar