Sebelum Jakarta menjadi kota besar, para wanita yang sudah menjadi ibu pasti tahu pentingnya ASI bagi bayi. Sedangkan para ibu-ibu yang tinggal di kota besar belum mengetahui pentingnya pemberian ASI bagi bayi. Pengaruh era feminis, menjadikan mereka tidak mengetahuinya. Alasannya adalah karena pada zaman sekarang wanita sudah lebih memilih berkarir dibanding dengan mengurus anaknya.
Wanita berkarir lebih memilih susu formula dibanding dengan memberikan ASI. Padahal komposisi ASI yang unik dan sempurna telah disiapkan khusus untuk bayi baru lahir atau bayi dengan segala kebutuhannya yang spesifik. Karena kurangnya kesadaran ibu-ibu di Indonesia terhadap pemberian ASI, maka angka kematian bayi di Indonesia menjadi yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Dengan memberikan ASI angka kematian bayi akan menurun sampai 13%. Mengapa bisa seperti itu? Karena ASI mengandung nutrisi yang membuat daya tahan tubuh menjadi lebih kuat, dan untuk perkembangan otak bayi.
Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap berbagai perubahan yang terjadi di luar rahim ibu. Contohnya adalah melindungi tubuh dari alergi dan infeksi. Banyak orang yang terkena alergi karena kemungkinan pada saat mereka bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Ada dua faktor yang membuat wanita di Indonesia tidak mau memberikan ASI pada bayi mereka. Berikut ini ada dua faktor yang membuat wanita di Indonesia tidak mau memberikan ASI pada bayi mereka:
1.Merubah Bentuk Payudara
Para ibu-ibu di Indonesia telah terdoktrin dengan mitos bahwa jika menyusui akan merubah bentuk payudara mereka. Padahal realitanya tidak seperti itu. Yang membuat perubahan bentuk payudara adalah pemakaian bra yang tidak sesuai dengan ukurannya.
2. Tidak Memiliki Waktu
Saat ini era feminis berada di puncaknya, para wanita lebih mendominasi pekerjaan daripada pria. Wanita yang berkarir sangat tidak memiliki waktu untuk anak mereka. Mereka lebih memilih susu formula untuk anaknya karena lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar